Keragaman Seni Dan Budaya Desa Ngoro-oro
Anggun Meridiana S.I.P 01 Desember 2015 00:04:08 WIB
Jurug Gedhe adalah obyek unggulan yang terdapat di desa Ngoro-oro. Selain keindahanya yang menarik wisatawan untuk berkunjung dan menikmati keindahan wisata yang berada di Gunung Kidul. ‘’Dalam menuju kemakmuran dan memajukan sektor ekonomi melalui pariwisata ini.Niscaya tujuan kami untuk mengembangkan obyek wisata Ngoro-oro, kami harapkan masyarakat mampu untuk mengelola sumber daya lingkungan tersebut serta menginterasikannya dan berinteraksi dengan wisatawan yang berkunjung agar tercapainya tujuan utama,‘’ tegas Ibu Rina selaku Ketua Pembina desa Pariwisata Ngoro-oro (8/11/2014).
Ngoro-ngoro sebagai Kota Satelit atau yang lebih dikenal dengan Kota seribu pemancar Tv terbesar ini perlu dikemas sebagai wisata edukasi. Selain itu desa Ngoro-oro adalah jalur utama Wisata Gunung Api Purba dengan keindahan pemandangan yang dapat dilihat dan dinikmati bahkan hingga disetiap sudutnya.
Tak hanya keindahan Curug Gedhe saja yang dapat dinikmati di Desa Wisata ini, melainkan wisata kuliner ‘’Mangut Lele’’ dengan rasa yang khas dan lezat ini juga patut dinikmati di desa Ngoro-oro, Pathuk, Gunung Kidul.
‘’Teman saya dari Negeri Seribu Kincir Angin yaitu Belanda sangat suka dengan masakan khas masyarakat desa ini mangut lele. Tak hanya itu, banyak wisatawan lokal juga sangat suka dengan kuliner disini ‘’ ujar Raden Haryo Ambaryadi selaku Camat Pathuk Sabtu (8/11/2014).
Memang tak hanya wisata kuliner dan wisata alam yang disediakan.Namun di desa wisata ini disediakan juga wisata Budaya seperti Jathilan dan Reog yang merupakan budaya lokal.Tak lupa pula seni Karawitan turut serta menjadi unggulan desa wisata Ngoro-oro.
Sebelum melihat Air terjun Curug Gedhe, pengunjung akan di kagetkan dengan suasana alam dan jembatan gantung, yang boleh di kata ini unik dan tertinggi di DIY, sebab memiliki ketinggian sekitar 70 meter dari dasar sungai.
Untuk menuju air terjun tersebut harus memakai pemandu warga sebab jalannya terjal dan berliku, selain itu pengunjung bisa juga dengan berjalan menyusuri pinggir kali atau lewat pematang sawah, jarak terjunan air dengan jembatan gantung sekitar 300 meter ke barat.
Dikutip dari https://pewartayogya.wordpress.com/2014/11/09/desa-wisata-ngoro-oro/
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
| Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
| Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
| Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- KEGIATAN BULAN DESEMBER 2025
- UJIAN PAMONG DAN STAF PAMONG KALRAHAN NGORO-ORO
- PENYALURAN BANTUAN CPP KALURAHAN NGORO-ORO
- Perkal Nomor 6 Tahun 2025 tentang Perubahan APBKalurahan TA. 2025
- SOSIALISASI PENYARINGANDAN PENJARINGAN PAMONG DAN STAF PAMONG
- Perkal Nomor 5 Tahun 2025 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kalurahan Untuk Ketahahan Pangan Pada
- Perkal Nomor 4 Tahun 2025 tentang Perubahan Atas Perkal Nomor 4 Tahun 2024 tentang RKPKal Tahun 2025














