Dengar Keluhan Kami tentang Kekeringan di Desa Ngoro-oro

Anggun Meridiana S.I.P 20 September 2019 15:04:53 WIB

NGORO-ORO_SIDA SAMEKTA (Jumat,13/09/2019) Kekeringan dan Kesulitan air besih merupakan salah satu masalah yang dihadapi di Desa Ngoro-oro akibat kemarau berkepanjangan. Cerita ini berawal dari agenda tim Verifikasi penyusunan RKPdesa Tahun 2020 dalam rangka meninjau dan mengukur pengajuan pembangunan di setiap Padukuhan yang berada di Wilayah Desa Ngoro-oro.

Sampailah Tim beserta Kepala Desa Ngoro-oro ( Bapak Sukasto) di wilayah Padukuhan Sepat RT 08 yang memang secara topografi cukup sulit dan tergolong wilayah yang berbatasan langsung dengan Desa Terbah. Suasana lingkungan sangat panas dan gersang karena memang saat ini adalah musim kemarau yang berkepanjagan. Hingga tak sengaja bapak Sukasto selaku Kepala Desa berbincang dengan warga yang bernama ibu Ponikem dan ibu Wasiyem. Beliau sedang berada di belakang rumah kemudian berbincang terkait dengan susahnya mendapat air serta tidak memiliki  tempat air yang layak. Bahkan kondisi dari jamban yang dimiliki warga tersebut berada di luar rumah serta tanpa atap. Berulang kali ibu Ponikem meminta bantuan dari bapak Kepala Desa dengan berbicara dengan logat jawa bahwa “ nggih kulo namung nyuwun wadah toya pak lurah, amargi kulo lan mbakyu kulo mboten gadang wadah toya engkang layak namun wadah toya saking watu niku sampun kawit kolo mbiyen ngunake niku”. Harapan dari Bu Ponikem ketika beliau memiliki wadah air yang layak maka dapat menyimpan air dengan bersih yang diangkut dari tetangga dan sumber air lainnya. Memang terlihat jelas bahwa tempat air yang dimiliki hanya terbuat dari batu bulat yang dilubangi saja.

Dengan mendengar keluh kesah warga tersebut maka selaku Kepala Desa Ngoro-oro, Bapak Sukasto berinisiatif untuk mencarikan tempat air yang layak untuk warga tersebut sehingga harapan dari warga tercapai dan kehidupannya jadi lebih baik. Batuan untuk warga yang berada di Padukuhan Sepat RT 08 tersebut hanya salah satu bentuk nyata dari Kepala Desa beserta Pemerintah Desa dalam hal usaha untuk mengatasi masalah kekeringan dan air bersih. Selain itu juga nantinya akan dilaksanakan  program seperti dropping air bersih, Pamsimas dan Rehabililitasi Embung, pembuatan sumur bor dan tandon air sebagai salah satu cara untuk mengatasi krisis air saat musim kemarau. (A.Meridian)

 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar