Cerita di Balik Pelatihan Jurnalisme Dalam SIDA SAMEKTA

Anggun Meridiana S.I.P 20 September 2019 10:18:44 WIB

NGORO-ORO_SIDA SAMEKTA (Kamis, 19/09/2019) Bertempat di Ruang Rapat II BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul dalam acara Pelatihan Jurnalisme Dalam SIDA SAMEKTA. Gelombang ke-4 dalam acara tersebut dengan beberapa Kecamatan di wilayah Kabupaten Gunungkidul antara lain Kecamatan Purwosari, Saptosari, Playen dan Kecamatam Patuk yang pada Kecamatan tersebut terdiri dari 36 Desa. Narasumber dalam acara tersebut antara lain dari BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul, Dinas KOMINFO Kabupaten Gunungkidul, serta nara sumber dari pihak Combine Resource Institution.

Problematika dari beberapa desa yang belum secara aktif menggunakan SIDA SAMEKTA sebagai salah satu jembatan penghubung informasi antara Pemerintah Desa dengan Masyarakat adalah salah satuya belum adanya prioritas secara khusus dalam hal menerapkan Undang-undang  Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Kenyataan bahwa tidak seluruh desa di Wilayah Kabupaten Gunungkidul aktif menggunakan SIDA SAMEKTA sangat disayangkan karena SIDA SAMEKTA  sangat memenuhi syarat terkait sebuah media yang mendukung keterbukaan informasi yang mudah diakses pengguna informasi dengan cepat, tepat waktu, murah dan sederhana.

Selain belum adannya prioritas secara khusus tentang penerapan keterbukaan informasu Publik. Dalam pelatihan ini dapat diserap banyak informasi dari para Operator, Jurnalis warga dan Administrator tentang beberapa kesulitan yang dihadapi pihak Desa dalam hal penggunaan SIDA SAMEKTA dalam hal pelayanan publik, analisis data dan pemberiaan informasi publik kepada masyarakat terkait agenda yang dilaksanakan di desa serta sejauh mana perkembangan pembangunan desa dari masa ke masa . Beberapa penyebab dari tidak aktifnya SIDA SAMEKTA pada lingkungan Pemeritah Desa antara lain keterbatasan SDM yang ada di desa yang pada kondisi beberapa desa dalam hal Perangkat Desanya didominasi dari para perangkat yang senior atau berumur sudah lanjut usia dan tidak dapat mengoprasikan media komputer dengan baik dan kurang mampu menggunakan SIDA SAMEKTA dalam beberapa aspek pekerjaannya. Selain itu keterbatasan sarana dan prasaranan yang terdapat di desa juga salah satu faktor sebagai contoh adalah ketiadaan jaringan internet serta alat kerja yang kurang memadai. Beberapa yang diuraikan dalam tulisan ini hanya sebagaian kecil problem yang di hadapi beberapa desa.

Diharap dengan pertemuan ini maka beberapa desa akan saling berbagi tentang kesulitan serta cara mengatasi kesulitan tersebut. Tak kalah penting adalah peserta dapat berbagai ilmu bagaimana beberapa desa mampu mengaktifkan SIDA SAMEKTA sehingga sebuah Desa mampu menerapkan  keterbukaan informasi publik. Harapannya bahwa setiap desa pulang dari pelatihan ini akan mampu mendapatkan ilmu baru yang akan mampu menjadi pondasi dalam hal pengembangan SIDA SAMEKTA dalam lingkungan Pemerintah Desa. (A.Meridian)

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar