PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT GUNUNGKIDUL MELALUI PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)
Anggun Meridiana S.I.P 28 Mei 2018 14:15:37 WIB
Ngoro-oro, Senin 28/05/2018 Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang diadakan oleh LPPM UAD merupakan program pemberdayaan masyarakat yang didanai oleh kemenristekdikti tahun 2018. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang diadakan di Gunungkidul ini dimulai pada tanggal 12 Mei 2018 dan berkelanjutan sampai saat ini masih dilakukan pendampingan. Pendampingan ini dilakukan hingga beberapa bulan kedepan untuk melihat perkembangan masyarakat setempat. Program ini diawali dengan memberikan pelatihan selama dua hari pada tanggal 12 dan 13 Mei 2018 di Balai Desa Ngoro-oro dengan menggandeng dua mitra utama yaitu dusun Jatikuning dan dusun Soka. Pada tanggal 19 Mei 2018 tim ke lokasi untuk melihat produk yang dihasilkan dari program ini dan saat ini masyarakat sudah mampu menghasilkan produk-produk yang dihasilkan dari pelatihan-pelatihan yang diberikan.
Rangkaian pelatihan yang dilakukan adalah sosialisasi program PKM, penguatan kelembagaan dan pengorganisasian masyarakat, penyuluhan bahaya sampah dan limbah, penyuluhan pemanfaatan sampah untuk mendukung sektor pertanian, pelatihan perintergrasian pengolahan sampah/limbah dengan sistem pertanian hydroponic, pelatihan perintergrasian biopori dengan pemanfaatan lahan kosong pekarangan untuk bercocok tanam, pelatihan pembuatan pupuk cair, pelatihan pembuatan briket bioarang, pelatihan pembuatan media tanam, pelatihan kewirausahaan dari hasil sektor pertanian dan pengolahan limbah, serta monitoring dan evaluasi.
Program ini diketuai oleh Muchsin Maulana, SKM., M.P.H. dan beranggotakan Dr. Surahma Asti Mulasari, M.Kes., Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si., Sulistyowati, MPH., dan Tri Wahyuni Sukesi, MPH. Tujuan program ini adalah memanfaatkan sampah-sampah (limbah pertanian dan sampah rumah tangga) menjadi pupuk organik (kompos dan cair) dan media tanam, bahan bakar alternatif briket bioarang, biopori, serta intergrasi program pengolahan sampah dengan sistem pertanian hidroponik, yang diharapkan akan dapat menyelesaikan beberapa permasalahan sekaligus termasuk penguatan perekonomian masyarakat.
“Metode pendekatan untuk mengatasi permasalahan pencemaran sampah dan limbah lingkungan ini adalah pemberdayaan kelompok masyarakat untuk memanfaatkan potensi lokal dan sampah untuk menjadi pupuk organik (kompos dan cair) dan media tanam, briket, biopori serta intergrasi program pengolahan sampah dengan sistem pertanian hidroponik” Tutur Muchsin selaku ketua Tim.
“Permasalahan di beberapa wilayah di Gunungkidul akan selesai dengan program pemanfaatan limbah ini yaitu minimalisasi pencemaran sampah di lokasi dan mencegah pencemaran udara karena perilaku pembakaran sampah dan tidak adanya TPS ilegal lokasi mitra, keuntungan lain meningkatkan pendapatan keluarga, pupuk organik (kompos dan cair) dapat dijual dan dimanfaatkan untuk pertanian sehingga mengurangi biaya pembelian pupuk bagi lahan pertanian serta mengatasi permasalahan lahan kering di Gunungkidul dengan sistem hydroponik” Tutur Surahma salah satu anggota TIM.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- BLT DANA DESA BULAN DESEMBER 2024 KALURAHAN NGORO-ORO
- BLT DANA DESA BULAN OKTOBER DAN NOVEMBER 2024 KALURAHAN NGORO-ORO
- Giat Hadroh di Padukuhan Gunungasem Untuk Anak Muda Sebagai Sarana Dakwah Islamiyah Melalui Syair
- Perkal Nomor 4 Tahun 2024 tentang RKPKal Tahun 2025
- Perkal Nomor 3 Tahun 2024 tentang Pedoman Pembentukan LKK
- BANTUAN BIBIT PADI DAN JAGUNG TA 2024
- BLT DANA DESA BULAN SEPTEMBER 2024