CERIPING PISANG IBU RUKMINI: ANEKA RASA ANDALAN SEPAT

Anggun Meridiana S.I.P 16 Agustus 2016 10:41:41 WIB

SEPAT – Senin, 8 Agustus 2016 penulis menemui pusat pembuatan Ceriping Pisang. Bertempat di rumah Rukmini di kawasan padukuhan Sepat desa Ngoro-Oro kecamatan Patuk kabupaten Gunungkidul Yogyakarta, penulis “mengorek” sedikit banyak kisahnya. Mengawali produksi sejak awal tahun 2012, Rukmini tergabung dalam komunitas MPM yang terdiri atas beberapa orang.

Ceriping pisang yang berbahan dasar pisang tanduk merupakan pisang pilihan dukuh Sepat ini. Dengan alasan rasa yang berbeda, Rukmini memilih jenis pisang tanduk. Walau harga yang cukup mahal tidak membuat Rukmini berganti jenis pisang. Ibu murah senyum ini telah berkancah selama 4 tahun. Dengan modal pribadi, Rukmini menjalankan usaha miliknya dengan mantap. Kegigihannya dalam berkarya membuat “garam kehidupan” sering dicicipinya.

Ceriping Pisang yang diproduksi telah diuji dan telah mendapatkan nomor izin produksi. Harga jual Ceriping Pisang tidak mengalami perubahan jika harga pisang naik maupun turun. Harga jual yang ditawarkan Rukmini ialah Rp. 10.000 dengan bungkusan ¼ kg.

Keuntungan yang tidak tetap menjadi salah satu hambatan bagi Ibu yang suka bercanda ini. Dalam seminggu bahkan sebulan mendapatkan penghasilan yang tidak tetap. Banyak pelanggan memesan hanya ketika memasuki bulan puasa. Pemesanan setiap hari tiada henti. Pemesanan yang banyak tidak menjadi halangan bagi Rukmini karena dibantu oleh teman se-komunitas yakni dari komunitas Sedio Maju sejumlah 6 orang.

Batas kadaluarsa setiap pembuatan Ceriping Pisang ialah 2 bulan. Dengan keadaan ini menuntut setiap pembuatan Ceriping Pisang agar cepat terjual. Produksi yang didapat sejak tahun 2012 ialah kurang lebih 10.000 bungkus.

Ceriping Pisang dikemas dengan berbagai rasa, seperti natural, manis, asin, coklat, dan keju. Proses awal pembuatannya sama hanya saja ditambahi bubuk coklat atau keju atau juga manis, semua tergantung selera dan pemesanan. Diakui Rukmini, selama ini pengonsumsi Ceriping Pisang kebanyakan ialah Ceriping Pisang dengan rasa manis. Rasa manis hanya ditambahkan gula pasir. Jika menginginkan rasa coklat, dapat diolah dengan cukup mudah yakni hanya dengan keripik yang sudah manis kemudian dicelupkan ke dalam bubuk coklat dan kembali digoreng hingga renyah.

“Pemasaran sejauh ini sudah bisa tembus ke kota Jogja. Sejak ada tim mahasiswa KKN UGM yang turut membantu memasarkan Ceriping Pisang itu cukup senang.. ‘kan banyak pesanan terus pendapatan juga dapat diketahui. Kerja sama dengan salah satu toko kue di Jogja sudah baik hanya kan biasanya petugasnya itu datang seminggu sekali, tapi mungkin karena akses jalan yang jauh terus pergantian petugas yang biasa ngambil yah jadi mulai jarang sampai sekarang tidak lagi bekerja sama.” Ujar Rukmini. “Pernah juga kerja sama dengan sebuah toko. (Kerja sama) itu juga cukup lama, tapi waktu itu pesannya hanya 30 bungkus terus kan sampai Kota. Yah.. hitung-hitung gak terlalu dapat untung karena pesannya sedikit dengan jarak tempuh yang jauh. Jadinya, sekarang tidak dilanjutkan (kerja samanya).” tambahnya.

Kerja sama yang baik dan berkelanjutan menjadi harapan bagi ibu satu anak ini. Packaging yang cukup menarik sudah menjadi dasar pemasaran yang lebih luas. Pemilihan bahan-bahan yang sudah sesuai standar menjadi dasar yang semakin kuat bagi suatu pemasaran yang baik. Pemasaran untuk saat ini masih dapat dikatakan cukup karena permintaan yang cukup sering yaitu dari warung-warung kecil di titik-titik wisata seperti di tempat wisata Gunung Api Purba.  “Yah.. Semoga semakin laris dan tidak mengecewakan pelanggan” menjadi kalimat penutupnya.” (YFZ)

 

“Dengan kerja keras, tekun, sabar dan keikhlasan InsyaAllah baik juga hasilnya nanti”

=Rukmini=

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar