SAMBUT KEMERDEKAAN RI DENGAN PUDING MERAH PUTIH

Anggun Meridiana S.I.P 16 Agustus 2016 10:37:03 WIB

 

 SEPAT – Kamis, 11 Agustus 2016 belasan ibu-ibu yang menjadi perwakilan dari tiap RT  di padukuhan Sepat, desa Ngoro-Oro, kecamatan Patuk, kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta  menghadiri penyuluhan pembuatan puding merah putih. Ibu-ibu yang menjadi perwakilan dari tiap RT yakni RT 5, RT 6, RT 7, dan RT 8 ini sangat antuasias mengikuti penyuluhan yang dibawakan oleh Uswatun (20) selaku penanggung jawab penyuluhan tersebut.

 Bertempat di rumah Rukmini, dukuh Sepat yang menjadi markas tim mahasiswa KKN UST padepokan 91, kegiatan tersebut dilaksanakan. Penyuluhan pembuatan puding merah putih merupakan salah satu program kerja yang dilaksanakan oleh tim mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa yang sedang ber-KKN di Sepat. Penyuluhan tersebut berlangsung dari pukul 13.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB.

 Puding merah putih dibuat dengan maksud sebagai kreasi baru dalam menyajikan makanan yang tidak rumit pembuatannya dan murah meriah. Merah putih pada puding dapat disesuaikan dengan serba-serbi menyongsong HUT ke-71 RI. Segala pernak-pernik berkaitan dengan kemerdekaan dibuat, salah satunya dengan membuat puding merah putih. Pembuatan puding tersebut dapat ditambahkan dengan taping untuk menambah keindahan dan rasa. Taping yang dicontohkan dalam penyuluhan tersebut ialah irisan kecil pisang emas dan wafer.

 Mula-mula, penyuluhan diawali dengan pembukaan dari tim mahasiswa KKN, dilanjutkan presentasi secara teori oleh Uswatun, selanjutnya mempraktikkan secara langsung. Dalam praktik, kerja sama antara tim mahasiswa KKN dan ibu-ibu berlangsung baik. Canda tawa kerap mewarnai dalam proses pembuatan puding. Sebelum berakhir kegiatan tersebut, peserta penyuluhan mencicipi puding merah putih yang telah disiapkan panitia karena butuh waktu 1 jam untuk mendinginkan puding yang baru dibuat. Tanya jawab antara tim mahasiswa KKN dan peserta terlontar sejak memulai praktik hingga pencicipan puding merah putih yang telah jadi.

 Diakui oleh tim mahasiswa KKN dan peserta bahwa penyuluhan tersebut membawa dampak positif bagi ibu-ibu di padukuhan Sepat. Makanan yang tergolong murah namun enak disantap dan pembuatannya tidak terlalu rumit. Butuh ketelatenan dalam membuatnya. Selain itu, bisa menambah wawasan mengenai puding dan mengasah keterampilan memasak warga padukuhan Sepat. (YFZ)

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar